Chereads / Peliharan Kesayangan! / Chapter 58 - Tidak Makan Apapun Bagaimana Bisa Berisi?

Chapter 58 - Tidak Makan Apapun Bagaimana Bisa Berisi?

Mo Jiangye seketika mengerutkan bibirnya, kemudian ia berkata dalam hati, Apakah dia berencana mengabaikanku seperti ini?

"Nyonya muda hanya sarapan, makan siang pun hanya sedikit. Bahkan Nyonya juga berkata, ketika malam tidak perlu disiapkan makanan. Tuan muda, badan Nyonya sudah proporsional sekarang. Dan secara tiba-tiba Nyonya ingin diet, dia tidak mau makan." kata pelayan.

Tiba-tiba Mo Jiangye menutup teleponnya, hal itu membuat pelayan merasa bingung sekaligus merasa lega. Setelah itu ia kembali membawa makanan.

Di dalam ruangan, Ye Erruo terlihat bermain game online bersama Ji Sichen, mereka bermain sambil memakan permen lolipop. Tampaknya ia tidak peduli dengan berita-berita yang bertebaran di internet, "Ji Sichen, sekarang aku tidak bisa pergi ke bar. Selama aku tidak bisa pergi ke sana, tolong urus bar dan carilah banyak orang." katanya.

"Siap..." jawab Ji Sichen.

"Sementara ini, di bar tidak bisa melakukan siaran langsung, karena aku tidak bisa pergi dalam beberapa pekan. Jadi, diskon lah semua minuman sebanyak lima puluh persen, Ji Sichen tolong bantu aku menanganinya." kata Ye Erruo.

"Ada masalah apa denganmu?" tanya Ji Sichen.

"Ada masalah pribadi, setelah masalahnya selesai, maka aku akan kembali." jawab Ye Erruo.

"Oke..." kata Ji Sichen.

Setelah bermain beberapa babak dengan Ji Sichen, Ye Erruo memakai headphone, kemudian ia mendengarkan musik. Kemarin ia tidur larut malam dan bangun begitu pagi, sehingga saat ini ia merasa sangat mengantuk. Pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kamar dengan membawa notebook. Sebenarnya ia ke ruang musik bertujuan untuk tidur, namun karena ia sedang menstruasi, oleh karena itu ia memutuskan untuk kembali ke kamar.

Saat makan malam tiba, pelayan membuka ruangan dengan kunci cadangan didampingi dengan Bo Yu, ia terlihat berjalan dengan wajah yang tenang.

"Nyonya muda, waktunya makan." kata pelayan.

Namun, ruang musik ternyata kosong, tidak ada orang satupun di dalamnya. Setelah beberapa menit Bo Yu mencari Ye Erruo, teryata tidak juga ketemu. Ye Erruo benar-benar tidak ada, hal itu membuat punggung belakangnya berkeringat dingin.

"Tuan, Tuan muda telepon." kata pelayan.

Telapak tangan Bo Yu terlihat berkeringat, berkali-kali ia melihat ponsel. Awalnya ia tampak ragu-ragu untuk menerima telepon itu, namun setelah ia mengambil napas dalam-dalam, ia memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut.

"Iya Tuan?" kata Bo Yu.

"Dia sudah makan?" tanya Mo Jiangye,

"Belum." jawab Bo Yu,

Dengan nada dingin Mo Jiangye berkata, "Berikan ponsel ini kepadanya."

Bo Yu seketika mengepalkan tangannya, kemudian dengan pelan ia melepaskannya, lalu ia pun berkata, "Kami tidak tahu nyonya sedang dimana, kami masih mencarinya lagi. Setelah ketemu, maka kami akan memikirkan cara agar Nyonya mau makan."

"Tidak tahu dia sedang dimana?" kata Mo Jiangye yang mulai panik.

"Se... Seharusnya ada di ruang tamu." kata Bo Yu dengan cemas, lalu ia memerintahkan semua orang untuk mencarinya.

Mo Jiangye memantau pergerakan dari layar komputer, ia melihat semua orang sedang mencari Ye Erruo dengan perasaan cemas.

Beberapa menit kemudian pelayan dan Bo Yu menemukan Ye Erruo sedang tidur di kamar, dalam sekejap semua orang menjadi sangat lega.

"Tuan, Nyonya ada di kamar." kata Bo Yu.

"Nyalakan kameranya." kata Mo Jiangye.

Semua kamera dipasang di seluruh ruangan, bahkan di kamar tidur terdapat kamera, namun kamera itu tidak pernah dinyalakan.

"Tuan, nyonya sedang tidur." kata Bo Yu.

Mo Jiangye tiba-tiba melirik jam tangan, lalu ia melihat jarum jam masih menunjukkan pukul delapan, Kenapa dia tidur? batinnya. "Bangunkan dia." katanya kemudian, tampaknya ia tak percaya bahwa Ye Erruo sedang tidur.

"Nyonya muda?" kata pelayan, dengan hati-hati ia mendekat dan menarik selimut Ye Erruo.

Seketika terlihatlah wajah putih dan pucat Ye Erruo.

"Panggil dokter!" kata Mo Jiangye sambil menggeram.