"Kenapa? Kau ingin merayuku?" Rong Yan bertanya dengan nada bercanda. Ia memandang Luo Anning sambil mengusap dagunya dengan satu tangan.
Melihat Rong Yan kembali ke sifat biasanya, Luo Anning menyeringai dan berjalan sambil membawa nampan. "Jika kau berpikir begitu, terserah kau saja. Bagaimanapun juga, kelak aku tetap harus mengandalkanmu, jadi aku harus merebut hatimu."
Saat melihat semangkuk mie di atas nampan yang dibawa Luo Anning, Rong Yan tersenyum. "Luo Anning, jangan-jangan kau yang memasak mie ini?"
"Kenapa, kau meremehkan kemampuan memasakku, ya?"
Luo Anning menaruh tangannya di atas meja dan menatap Rong Yan, "Dulu aku adalah pembantu rumah tangga yang terampil, jadi aku bisa memasak hidangan ini dengan sangat mudah. Bukankah pertanyaanmu itu sangat tidak sopan?"
"Kurasa tidak begitu," kata Rong Yan dengan acuh tak acuh. Dia langsung mengambil sumpit dan mulai makan.
