Rong Yan kehilangan kesabaran saat dia melihat Luo Anning bingung. Dia pun marah, "Luo Anning, kenapa kau begitu bodoh!?! Aku akan pergi. Tidak bisakah kau mengatakan sesuatu yang menghangatkan hatiku?"
Luo Anning berpikir, 'Sesuatu yang menghangatkan hati?'
'Seharusnya kau mengatakannya dari tadi, daripada membuatku membuang-buang waktu memeras otakku.'
Luo Anning meraih wajah Rong Yan yang tampan dan menciumnya. Sambil menatap Rong Yan dengan mata yang berkilau, dia berkata, "Rong Yan, pergilah dan kembali lebih cepat. Aku akan merindukanmu."
Rong Yan pun sangat senang. Ia meletakkan tangannya ke belakang kepala Luo Anning dan menciumnya lagi. "Apa ada lagi?"
Luo Anning memutar otaknya dan berkata, "Hmm… Jaga dirimu baik-baik. Jangan sampai sakit."
"Jangan lupa meneleponku. Kau tidak boleh dekat atau bahkan memikirkan pria lain kecuali aku. Ketika aku tidak ada bersamamu, jangan lupa merindukanku."
"Ya, aku mengerti."