Setelah malam yang panjang dan intens, Luo Anning tertidur karena kelelahan.
..............................................................................................................................
Rong Yan menatap Luo Anning, yang sudah tidur lelap. Dia mencubit pipi Luo Anning yang putih, namun ada sedikit warna kemerahan. Ia berkata dengan cemberut, "Kau benar-benar tidak bisa mengikuti kecepatanku… Sepertinya kau harus berlatih lebih keras lagi."
...
...…..
Keesokan harinya.
Luo Anning bangun dengan terkejut. Dia membuka matanya dan disambut dengan wajah Rong Yan yang sangat dekat di depannya. Rong Yan segera menciumnya, dan Luo Anning berteriak dengan suara teredam karena tertutup mulut Rong Yan.
Rong Yan melepaskannya setelah mengetahui bahwa Luo Anning sudah bangun. Dia berkata dengan suara serak, "Kau sudah bangun. Mandilah, lalu turun dan sarapan."