Karena Rong Yan memeluknya, Luo Anning tidak punya pilihan selain berbaring di atas badan Rong Yan. Rong Yan meletakkan tangannya di sebelah kepalanya dan berkata, "Istriku, silakan bunuh aku dengan tubuhmu. Kau tidak perlu sungkan."
"Enyahlah!"
'Siapa juga yang mau menggunakan tubuhku untuk membunuhnya!?' pikir Luo Anning.
Rong Yan menatap wajah Luo Anning yang sedang marah dan mencubitnya. Ia tertawa kecil dan bertanya, "Istriku, apakah kau lapar? Kita makan camilan malam, ya?"
"Aku tidak lapar! Kau sudah merusak nafsu makanku." Luo Anning menepis tangan Rong Yan lalu berguling ke samping dan berbaring.
Rong Yan berbalik dan menekan Luo Anning di bawahnya. Ia memelototinya dengan mata suram, dan berkata, "Tapi aku lapar. Temani aku makan."
Begitu Rong Yan turun dari pesawat, dia segera bergegas menemui Luo Anning. Bahkan tadi dia tidak merasa lapar karena terlalu marah.