Namun, karena sedang diliputi kegembiraan, Luo Anning tidak melihat ketegangan antara kedua pria itu.
Sejak Rong Yan bergabung, Mo Qiange menjadi lebih bersemangat untuk lebih dominan dalam permainan. Dia tidak lagi peduli tentang pertahanan. Lagi pula, Mo Qiange telah berteman dengan Luo Anning selama bertahun-tahun, jadi hubungan mereka lebih kuat.
Mereka berdua bisa memahami pikiran satu sama lain hanya dengan melakukan kontak mata. Mereka juga bisa berkoordinasi dengan baik satu sama lain.
Sepanjang permainan, Rong Yan merasa seperti orang luar.
Hubungan yang kuat dan pemahaman yang baik di antara Mo Qiange dan Luo Anning membuatnya merasa sangat tidak senang.
"Aku tidak mau main lagi!"
Mereka sudah mencetak angka yang cukup untuk mengamankan kemenangan, jadi Rong Yan berbalik dan pergi dengan angkuh.
Luo Anning berdiri terpaku dengan kebingungan dan bertanya-tanya, 'Mengapa Rong Yan marah lagi? Bukankah kita bermain dengan baik?'