Rong Yan memeluknya dan bergumam, "Istriku, kau sangat harum."
Luo Anning menatap Rong Yan, yang bertingkah sangat menjijikkan. Ia berbicara dalam hati, 'Apa-apaan ini?! Kita kan sedang di kantor!?!'
Dia mendorong wajah tampan Rong Yan dan berseru, "Rong Yan, sebaiknya kau bersikap sopan. Kita sedang berada di kantor, dan kau tidak bisa melampiaskan hasrat seksualmu di sini!"
Rong Yan mendekat ke arahnya lagi dan menghisap bibir bawah Luo Anning dengan lembut untuk menggodanya. Sambil menatap Luo Anning dengan matanya yang gelap dan suram, dia berkata, "Luo Anning, kaulah yang merayuku dan membuatku tergoda dengan setelan jas yang kau kenakan itu. Jika aku tidak tertarik dengan penampilanmu, aku tidak bisa disebut pria."
Luo Anning berteriak kesal, "Siapa yang menggodamu!?! Dasar tak punya malu!"
"Kau... Ini bukan hari pertamamu mengenalku. Kau baru tahu bahwa aku tidak tahu malu? Bukankah sudah agak terlambat?"
