Saat Xue Miaomiao masih sibuk mengejek Liang Ying'er, Zhong Haotian sudah masuk ke dalam mobilnya dan menyuruh Jiang Yu untuk menyalakan mesin kendaraan.
Mengetahui Xue Miaomiao yang hanya berpura-pura mabuk, Zhong Haotian hanya tersenyum kecil lalu pergi.
"Tuan Zhong! Aku sudah minum banyak bir untuk menggantikan tuan. Bukankah seharusnya anda mengantarkan aku ke sekolah?!"
"Nona, apa anda jadi naik taksi ini?"
Setelah memastikan bahwa itu bukan mobil hantu, Xue Miaomiao baru berani melangkahkan kaki ke dalam mobil tersebut. Saat di dalam mobil, dia memeluk perutnya yang terasa terbakar karena minum banyak alkohol. 'Tapi Zhong Haotian akhirnya bisa keluar dari tempat itu jadi semua ini sepadan!'
Gerbang sekolah Xue Miaomiao selalu ditutup pukul 11.30 malam, sementara ia tiba di sekolah pukul 12 lebih. Jadi Xue Miaomiao memutuskan untuk menginap di hotel dekat sekolahnya.
Keesokan paginya Liu Hao menelpon Xue Miaomiao dan menyuruhnya untuk datang ke kantor polisi pagi itu.
"Kak, aku hari ini ada kelas dan guruku sangat galak. Aku tidak bisa membolos." jawab Xue Miaomiao yang sedang berdiri di pinggir jalan sambil melihat pedagang yang menjual roti kukus.
Liu Hao mengerutkan alisnya dan berkata, "Xue Miaomiao kamu ini benar-benar… baiklah sarapan dan biaya taksi akan aku ganti, cepat datang kemari."
'Diganti?!' Xue Miaomiao menggelengkan kepalanya seolah menyadarkan dirinya dari lamunannya kemudian memesan roti kukus dan dan susu sari kedelai dan dengan hati gembira pergi ke kantor polisi.
'Lagi pula pagi ini aku tidak ada kelas, jadi tidak ada salahnya pergi ke kantor polisi sebentar.'
Liu Hao memanggil Xue Miaomiao karena Wan Jian yang menjadi tersangka kasus pembunuhan mayat wanita di tempat pembuangan sampah itu sudah ditangkap oleh pihak kepolisian tapi dia menolak untuk menjawab pertanyaan apapun. Liu Hao tidak sabar untuk berurusan dengan anak itu, ditambah lagi kemarin malam kembali ditemukan mayat wanita di tempat pembuangan sampah dan diperkirakan waktu kematiannya sekitar pukul 9.30 hingga 10.30 malam.
Xue Miaomiao menyodorkan roti kukus yang belum dimakannya kepada Wan Jian.
"Baru saja keluar laporan hasil otopsi mayat itu. Penyebab kematiannya sama dengan mayat sebelumnya yaitu terdapat tanda-tanda kekerasan sebelum dibunuh. Tapi tidak ditemukan bukti apapun sehingga diduga pelaku bukan pertama kalinya melakukan hal ini."
Seketika wajah Liu Hao berubah menjadi dingin setelah membaca laporan mayat wanita itu.
Xue Miaomiao melihat foto mayat wanita tersebut, keadaannya benar-benar menyedihkan hingga membuat makanan yang sudah dimakannya seolah bergerak dalam perutnya.
"Tapi kak, Wan Jian hanya siswa kelas 3 SMP. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal itu? Sepertinya pelakunya adalah laki-laki dewasa yang mesum."
"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Liu Hao.
"Karena di dalam film biasanya seperti itu… biasanya pelakunya adalah laki-laki dewasa yang mesum. Mana mungkin anak kecil seperti dirinya bisa melakukan hal seperti itu."
"Xue Miaomiao ini adalah kantor polisi, bukan tempatmu untuk bicara sembarangan!"
Setelah mendengar itu Xue Miao mencibirkan bibirnya dan tidak bicara apapun. Dia hanya melihat ke arah Wan Jian.
"Kemarin malam saat aku naik taksi untuk kembali ke sekolah, jam baru menunjukkan pukul 10.30 malam. Satu jam sebelumnya aku masih bersama dengannya jadi tidak mungkin dia adalah pelakunya."
"Xue Miaomiao kamu yakin? Ini berhubungan dengan nyawa seseorang, jangan main-main."
Xue Miaomiao membuka matanya lebar-lebar lalu mengangkat tangannya bersumpah. Dengan serius ia berkata, "Aku yakin, aku lihat dia naik ke dalam bis saat itu pukul 10.30. Aku tidak mungkin salah."
"Pembunuhnya sengaja memilih area sekitar tempat pembuangan sampah dan tidak ditemukan bukti apapun di tempat kejadian."
Liu Hao sudah terganggu dengan kasus ini untuk beberapa hari. Semenjak kasus mayat di waduk air, atasannya selalu memberikan kasus berat kepada Liu Hao. Tapi sampai detik ini Xue Miaomiao hanya menemukan bukti bahwa Wan Jian hanya membunuh Sangren.
Xue Miaomiao mengelus perutnya untuk berusaha membantu perutnya mencerna makanannya sebelum melakukan hal lain.
"Kak, tiba-tiba aku tertarik dengan kasus ini, bisa bawa aku melihat mayatnya?"
"Apa yang mau kamu lakukan lagi kali ini?" tanya Liu Hao sambil melihat ke arahnya.
"Bawa aku untuk melihatnya, aku ingin mengetahui apakah yang aku lihat di film sama dengan dunia nyata atau tidak."
"Dasar kekanak-kanakan."
Liu Hao malas menemani Xue Miaomiao melihat mayat. Dia pergi mengurus berkas-berkas yang lain sedangkan Xue Miaomiao pergi ke kamar mayat bersama petugas polisi yang lain.
Mayat wanita itu yang sudah diautopsi oleh tim forensik dan sudah dibekukan. Saat masuk ke dalam ruangan itu Xue Miaomiao dapat merasakan hantu wanita itu ada di dalam sana dan benar saja dia sedang jongkok di pojok ruangan. Terlihat darah yang mengalir dari matanya dan sorot matanya penuh dengan kebencian.
Setelah bertanya beberapa hal Xue Miaomiao keluar lalu pergi mencari Liu Hao.
Liu Hao sedang sibuk melihat rekaman CCTV jalanan yang terhubung dengan tempat terbengkalai dan tempat pembuangan sampah.
Xue Miaomiao melihat ke arah Liu Hao dan berkata dengan serius, "Kak, ada yang tidak beres dengan pemilik toko pakaian itu."
"Apa maksudmu?"
"Apa kakak tidak merasa aneh bagaimana seorang laki-laki bisa membuka toko pakaian wanita? Orang seperti mereka sebagian besar adalah orang mesum, mereka membuka tempat seperti itu pasti memiliki maksud tersembunyi."
"Xue Miaomiao, jika kamu di sini hanya untuk membuat semua menjadi semakin rumit, aku akan mengusirmu keluar."
"Kak, aku serius kakak jangan emosi dulu." Setiap kali menghadapi hal seperti ini tidak akan ada orang yang percaya dengannya, ini salah satu alasan dia tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain. "Kak, lihat. Laki-laki itu dia mengenakan beberapa cincin di jarinya, dan di kedua mayat itu terdapat luka yang masih belum ditemukan penyebabnya kan? Tidak ada barang korban yang ditemukan di tempat kejadian, aku rasa cincin yang dikenakannya itu adalah milik korban."
Seolah baru dibangunkan dari tidurnya, Liu Hao menyadari apa yang dikatakan Xue Miaomiao dan segera melihat rekaman CCTV toko pakaian itu lalu mencocokan cincin yang dikenakannya dengan luka yang ada di tubuh korban. Liu Hao tidak menyangka ternyata benar-benar cocok! Dia segera memerintahkan anak buahnya untuk pergi ke toko pakaian itu dan menangkap pemiliknya.
"Xue Miaomiao." kata Liu Hao sambil melihat Xue Miaomiao dengan tatapan curiga dan berkata dalam hati, 'Satu kali dua kali mungkin hanya kebetulan, tapi jika terus menerus terjadi? Jelas-jelas ada yang tidak normal dengan Xue Miaomiao tapi aku tidak pernah bisa menemukan alasanya.'
Xue Miaomiao merasa merinding dan risih karena terus dipandangi oleh Liu Hao, dia berusaha mencari kesempatan dan kembali ke sekolah.
Akhirnya kasus itu terpecahkan dan dia bisa istirahat selama 2 hari penuh, dan berencana menggunakan waktu itu untuk belajar sebelum melakukan ujian susulan.
Tapi Tao Yiqiu malah mengatakan kepada Xue Miaomiao bahwa rumah Zhong Haotian sedang dihantui.
"Dihantui?"
Tao Yiqiu merasa ini hanya gosip yang dibuat oleh orang-orang, tapi bagi Xue Miaomiao yang bisa melihat hantu tentu saja ini bukanlah sebuah lelucon. Xue Miaomiao menggenggam tangan Tai Yiqiu dengan erat dan bertanya,
"Tao Yiqiu bicara yang jelas, apa yang sebenarnya terjadi? Apa tuan Zhong baik-baik saja?"
"Tao Yiqiu mengerutkan alisnya dan berkata, "Aku hanya mendengar mamaku bilang bahwa ibu dari Zhong Haotian mengatakan selalu melihat hantu. Benar-benar menakutkan."