Malam itu teman kamar asrama Xue Miaomiao datang ke rumah sakit untuk menjenguknya. Awalnya Xue Miaomiao ingin beristirahat dengan tenang, tapi karena kedatangan teman-temannya, kamarnya menjadi ramai.
Tao Yiqiu bercerita bahwa mereka telah berusaha merayu guru itu.
Shu Jing juga mengatakan mereka berusaha menggunakan berbagai cara untuk memikat hati guru itu.
Lalu Jiang Susu dan Song Yu mengatakan mereka juga menghubungi guru itu untuk mau memberikan kesempatan ujian susulan kepada Xue Miaomiao.
Mendengar semua itu Xue Miaomiao sangat tersentuh, dia sangat bersyukur memiliki teman-teman yang begitu baik terhadapnya.
"Tapi Yiqiu, bukankah guru yang kamu maksudkan adalah seorang wanita? Bagaimana kamu bisa mengambil hatinya?"
Tao Yiqiu tertawa lalu menjawab, "Haduh Miaomiao kenapa kamu begitu pintar, ingatanmu juga bagus. Guru itu memang seorang wanita, jadi aku membayar laki-laki dari jurusan olahraga untuk menemaninya. Hebat kan ideku?"
"..."
Seluruh orang tertawa mendengar jawaban Tao Yiqiu.
Song Yu merupakan seorang wanita yang memiliki jiwa keibuan, saat semua orang sedang tertawa terbahak-bahak dia memotongkan apel untuk kami.
"Bagaimana dengan Juan? Bukankah ada ujian yang tidak dia ikuti?"
Siang ini saat Xue Miaomiao pertama kali sadarkan diri, dia melihat Chen Juan yang berarti dia tidak ikut ujian. Xue Miaomiao merasa tidak enak hati karena semua orang membantunya untuk ikut ujian susulan tapi tidak ada yang peduli dengan Chen Juan.
"Juan? Juan mengikuti semua ujian dan dia selalu menjadi orang pertama yang mengumpulkan kertas ujian. Dia selalu mengumpulkan ujiannya bahkan sebelum 30 menit pertama berlalu. Seluruh guru selalu melihat lembar jawaban Juan dengan terkejut seolah dia melakukan hal yang luar biasa." kata Tao Yiqiu sambil mengambil sepotong apel yang dipotong oleh Song Yu.
Shu Jing menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan perkataan Tao Yiqiu, "Iya, setiap ujian dia yang paling cepat mengumpulkannya. Katakanlah jika dia mengasal seluruh jawabannya juga tidak mungkin bisa secepat itu. Saat kamu demam tinggi di hari pertama ujian, tidak sampai 30 menit dia sudah mengumpulkan lembar jawabannya dan pergi. Aku bahkan tidak tahu dia pergi kemana."
"Tidak mungkin Juan mengisi lembar jawabannya dengan asal-asalan." kata Jiang Susu sambil membenarkan kacamatanya yang bahkan tidak ada kacanya lalu melanjutkan, "Hari ini aku duduk di sebelahnya, aku melihat sendiri dia menjawab setiap soal yang ada dan menulis dengan sangat cepat. Dalam waktu 30 menit dia menyelesaikan semua soal tersebut lalu mengumpulkannya dan pergi. Sangat misterius, dia seperti memiliki urusan yang belum selesai."
Seluruh teman asrama Xue Miaomiao menceritakan Chen Juan selama ujian berlangsung, mereka membahas Chen Juan untuk beberapa saat. Kesimpulannya Chen Juan adalah seorang siswa yang sangat pintar, mungkin saja dia salah satu siswa terpintar di sekolah.
"Miaomiao, siapa yang sebenarnya menyelamatkanmu dari dalam sumur?" sebelum pulang Jiang Susu menanyakan hal ini karena dia merasa penasaran karena mereka semua tahu sumur itu berada di tempat terbengkalai.
Xue Miaomiao terdiam karena sebenarnya Xue Miaomiao juga tidak mengetahuinya. 'Walaupun saat aku terbangun hanya ada Chen Juan disampingku, tapi tidak mungkin Chen Juan mencariku di tempat seperti itu kan? Apa Zhong Haotian? Mungkin dia pergi ke tempat seperti itu demi mencari anjingnya lalu tanpa sengaja juga menemukan aku?' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
Xue Miaomiao tidak menyebutkan nama Zhong Haotian, dia hanya menjawab ada orang yang lewat lalu menemukannya.
Tidak lama kemudian seluruh teman Xue Miaomiao berpamitan pulang untuk kembali ke asrama dan saat itu ia merasa lapar. Tetapi selain minuman manis dan apel tidak ada makanan lain. Dan makanan yang dibawa oleh teman-temannya hanya makanan ringan yang tidak akan bisa membuatnya kenyang.
Tidak lama kemudian dia mencium aroma makanan yang lezat.
Seketika Xue Miaomiao mengangkat kepalanya lalu melihat Jiang Yu berdiri di depan pintu. Jiang Yu membawakan Xue Miaomiao semangkuk besar mie kesukaannya.
"Kak Jiang Yu~" kata Xue Miaomiao dengan suara manja.
Jiang Yu canggung mendengar suara Xue Miaomiao yang manja hingga dia berencana untuk keluar dari sana. 'Walaupun Xue Miaomiao berhasil menemukan anjing tuan Zhong, tapi dia tetap saja suka membuat orang kaget dengan sikapnya yang tidak terduga' pikir Jiang Yu dalam hati.
Jiang Yu meletakkan mangkuk mie di atas sebuah meja kecil agar Xue Miaomiao bisa segera memakannya, tidak perlu waktu lama Jiang Yu dapat melihat mata Xue Miaomiao yang berbinar-binar ketika memandangi mie itu, seolah sudah mengharapkan kedatangan mie ini untuk waktu yang lama. Saat ini Xue Miaomiao benar-benar tidak terlihat seperti orang yang sakit.
Xue Miaomiao menelan air liurnya, dia merasa semakin lapar setelah melihat mie itu tapi sebelum makan Xue Miaomiao bertanya kepada Jiang Yu, "Kak Jiang Yu, apa tuan Zhong yang menyuruh kakak mengantarkan ini?"
Jiang Yu dengan jujur menganggukkan kepalanya. Zhong Haotian tiba-tiba menyuruh Jiang Yu untuk mengantarkan makanan untuk Xue Miaomiao karena dia merasa canggung jika harus mengantarkannya sendiri. Tapi Jiang Yu dapat memahami kenapa Zhong Haotian menyuruhnya melakukan ini, dia teringat dengan keadaan Xue Miaomiao yang baru saja diselamatkan dari dalam sumur. Seluruh tubuhnya penuh dengan luka dan mukanya pucat pasi, sekujur tubuhnya dingin seperti es sambil memeluk Sangren dengan erat.
'Anggap saja tuan Zhong melakukan semua ini demi berterima kasih kepada Xue Miaomiao. Bahkan saat Xue Miaomiao tidak sadarkan diri selama 1 hari penuh, tuan Zhong juga tidak tidur dan menjaganya' pikir Jiang Yu dalam hati.
"Tuan Zhong sangat baik." kata Xue Miaomiao sambil tersenyum lalu tangan kirinya mengambil sumpit dan mulai makan.
Ini pertama kalinya Jiang Yu mendengar ada orang yang memuji Zhong Haotian dengan sangat tulus hanya karena membelikannya semangkuk mie. Dulu demi nona Xia, Zhong Haotian mengundang juru masak untuk mengajarinya memasak makanan kesukaan nona Xia. Dan sekarang saat melihat Xue Miaomiao yang begitu bahagia dan berterima kasih kepada Zhong Haotian hanya karena membelikan semangkuk mie membuat Jiang Yu tidak bisa berkata apa-apa lagi.
'Xue Miaomiao benar-benar bodoh, dia hampir kehilangan nyawanya untuk menyelamatkan anjing tuan Zhong' gumam Jiang Yu dalam hati.
Xue Miaomiao memakan satu suap mie lalu mengerutkan alisnya dan dengan nada serius bertanya kepada Jiang Yu, "Apa tuan Zhong akhir-akhir ini makan dengan teratur? Dia memiliki sakit maag, jadi tidak boleh kelaparan."
"Xue Miaomiao, tuan Zhong tidak memiliki sakit maag."
Kata Jiang Yu yang merasa Xue Miaomiao salah sangka. Lalu Xue Miaomiao memandang ke arah Jiang Yu dengan wajah serius dan berkata, "Bagaimana bisa kakak sebagai orang terdekat tuan Zhong tidak mengetahuinya. Yang jelas tuan Zhong memiliki sakit maag, jadi pola makannya harus dijaga agar teratur dan selalu makan makanan bergizi. Itu adalah tubuhnya sendiri jadi jangan sampai karena hal lain dia mengabaikan kesehatannya."
Melihat Xue Miaomiao yang terlihat sangat serius membuat Jiang Yu tidak tahan untuk bertanya, "Xue Miaomiao, kamu memperlakukan orang lain dengan buruk tapi kenapa kamu begitu baik terhadap tuan Zhong?". 'Kamu bahkan hampir kehilangan nyawamu demi menyelamatkan Sangren! Tidak ada orang yang pernah hingga rela mengorbankan nyawanya demi tuan Zhong. Hanya kamu seorang' gumam Jiang Yu dalam hati.
"Karena aku menyukainya!" jawab Xue Miaomiao, lalu meniup mienya dan melanjutkan makannya.
Jawaban Xue Miaomiao yang singkat dan sederhana membuat Jiang Yu tertegun. Beberapa saat kemudian dia berbalik badan dan pergi dari sana.
'Xue Miaomiao, selama tuan Zhong masih belum merelakan nona Xia, aku rasa kamu tidak akan memiliki kesempatan.' pikir Jiang Yu dalam hati dengan pandangan prihatin pada Xue Miaomiao.
Setelah memakan setengah mangkuk mie, Xue Miaomiao merasa tenaganya sudah kembali, lalu dia bersiap untuk menghabiskan sisa mienya. Tapi saat dia akan melanjutkan makannya ada seseorang yang menarik mejanya. Xue Miaomiao langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah orang itu hendak memprotes.
Chen Juan berdiri di sebelah Xue Miaomiao lalu mengangkat semangkuk bubur. Ia melihat ke arah Xue Miaomiao dengan tatapan dingin dan berkata, "Orang yang sedang sakit tidak boleh makan makanan berminyak. Kamu cuma boleh makan bubur."
Chen Juan merapihkan makanan yang sebelumnya ada di atas meja lalu meletakkan bubur yang dia bawa dan menyodorkannya ke arah Xue Miaomiao.
Mata Xue Miaomiao berkaca-kaca seolah akan menangis dan dalam hati bergumam, 'Aku sakit saja sudah cukup menyedihkan dan sekarang aku tidak boleh makan-makanan yang enak. Benar-benar kejam.'
Xue Miaomiao melihat Chen Juan dengan wajah memelas lalu menunjukkan tangannya yang terluka dan berkata, "Juan, lihat ini lukaku begitu parah jika aku tidak makan daging bagaimana akan pulih?"
Chen Juan mengangkat mangkuk mie yang tadi dimakan oleh Xue MIaomao dan berkata, "Kamu boleh makan daging ini, tapi setelah flumu sembuh. Sebelum itu makan bubur dulu ya." kata Xue Miaomiao
Xue Miaomiao terlihat murung dan bergumam dalam hati, 'Aku paling tidak suka makanan hambar.' Kemudian berkata, "Tanganku terluka aku tidak bisa makan."
"Baiklah, aku akan menyuapimu."