Ning Mojian terkejut, dia tidak menyangka ternyata ini adalah maksud istri kedua Tuan Bai. Belum sempat dia menjawabnya, tiba-tiba angin aneh datang berhembus, seketika itu memburamkan pandangan istri kedua Tuan Bai. Dia pun langsung menutupi mata dengan kedua tangannya, tidak menyangka kalau angin itu semakin lama semakin besar. Lalu, meniup seluruh bunga-bunga yang ada di kebun bunga itu, membuatnya sampai terlepas dari tanah. Kemudian angin itu berhembus ke arah Bai Ziyuan, Tuan Bai dan istri kedua Tuan Bai.
"Apa yang terjadi ini?!" tanya istri kedua Tuan Bai sambil berteriak, Bai Ling dengan segera menariknya mundur ke belakang.
Tuan Bai langsung melindungi istri keduanya itu, lali menariknya berlari ke aula bunga. Bai Ziyuan yang takut kalau Ning Mojian akan terluka, segera maju dan bersiap untuk menariknya. Tapi angin besar itu seperti tidak membiarkannya mendekat, lalu dia menutupi matanya, tapi tetap mencoba meraih Ning Mojian dengan jari-jarinya. Tapi tidak ada respon sedikitpun darinya, seakan-akan seperti dirinyalah yang mengendalikannya angin itu.
Ning Mojian sangat terkejut, tapi tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak, lalu dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pot tanaman berterbangan masuk ke angin itu. Kemudian langsung dihempaskan ke arah keluarga Bai, seketika itu membuat semuanya jadi berantakan.
"Apa yang terjadi sebenarnya ini? Kenapa tiba-tiba ada angin kencang seperti ini?" tanya istri kedua Tuan Bai, dia masih belum tersadar dan masih bertanya apa yang terjadi sebenarnya. Lalu dia pun melihat ke arah kebun bunga dengan terkejut, "Nona Jian Jian masih diluar, bagaimana ini?" tanyanya dengan bingung.
Tuan Bai tidak memedulikan ucapan istri keduanya, lalu dia berjalan ke samping Bai Ziyuan, dan dengan suara kecil sambil gemetaran dia berkata, "Ziyuan, angin itu pasti sudah pergikan?!"
"Tenanglah, selama ada Nona Jian Jian, tidak akan ada apa-apa yang terjadi." kata Bai Ziyuan, dia tidak khawatir hal itu. Hanya saja, karena kebun bunga yang telah dibuat oleh ibunya saat ini sudah hancur lebur, itulah yang membuat hatinya sedih. Tapi saat melihat ayahnya yang ketakutan seperti itu, dia mencoba menenangkannya dengan berkata, "Sebentar lagi pasti akan selesai!"
Ternyata benar, tidak lama setelahnya, angin itu perlahan-lahan hilang dan warna langit menjadi biru kembali. Ning Mojian terlihat masih berdiri di tempatnya yang tadi, namun kebun bunga sudah hancur lebur, dan halamannya penuh dengan lumpur dan bunga-bunga yang sudah layu.
Bai Ziyuan membuka perlahan-lahan pintu aula bunga, istri kedua Tuan Bai terlihat menarik-narik lengan bajunya. Karena dia tidak ingin Bai Ziyuan untuk keluar, dia takut kalau akan ada apa-apa di luar. Bai Ziyuan lalu menatap ibu keduanya dengan tatapan yang menenangkan, kemudian keluar dari aula bunga, dan dia pun langsung pergi ke tempat Ning Mojian yang dari tadi berdiri di sana.
"Jian Jian, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Bai Ziyuan dengan khawatir.
"Aku tidak apa-apa kok." jawab Ning Mojian, dia tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tapi yang pasti, dia memang benar-benar tidak terluka, hanya saja pemandangan yang baru saja terjadi benar-benar menakuti dan mengejutkannya.
"Apakah mungkin hantu dari bunga hitam itu?" tanya Bai Ziyuan.
"Bunga hitam itu menggunakan serbuk bunga dan aromanya yang tajam untuk menghirup aura manusia, jadi tidak mungkin kalau dia. Atau, mungkin saja ada hantu lain yang datang ke Kota Jia Ding." kata Ning Mojian, dia juga tidak tahu kenapa muncul angin aneh tersebut, dan hanya bisa menebak seperti itu.
"Masih ada hantu yang lain?!" tanya Bai Ziyuan karena terkejut, sampai-sampai dia membelalakkan matanya sambil membuka lebar mulutnya. Kalau memang sudah akan mati, kenapa Kota Jia Ding ini bisa menarik perhatian banyak hantu? tidak bisakah membiarkan orang hidup dengan tenang?! batinnya.
Tuan Bai dan istri keduanya keluar perlahan-lahan dari aula bunga, setelah mereka memastikan bahwa tidak ada bahaya lagi yang akan datang, hati mereka masih sangat terkejut karena kejadian tadi.
"Terima kasih atas bantuan dari Tuan Bai dan Nyonya, beberapa hari lagi aku akan pergi Kota Jing, karena aku dan suamiku sudah menentukan waktu bertemu di Kota Jing." kata Ning Mojian.
"Kamu sudah menikah?!" kata Bai Ling, dia tiba-tiba bertanya setelah mendengar ucapan Ning Mojian, Jadi kemarin malam… batinnya.
"Iya." jawab Ning Mojian sambil teringat dengan laki-laki yang setiap malam memeluknya ketika dia tidur. Walaupun tidak bisa dengan jelas melihat sosoknya, tapi dia selalu memberitahu hatinya sendiri, bahwa dirinya sendiri bisa selamanya bergantung pada laki-laki itu, "Suamiku bernama Ye, jadi aku bernama Ye Jian." katanya menjelaskan.
Setelah mendengar ucapan Ning Mojian, Tuan Bai langsung menghela napas dalam. Tidak tahu mengapa, tapi dia merasa bahwa Ning Mojian sangat cocok dengan Bai Ziyuan. Sayangnya mereka tidak ditakdirkan bersama, membuatnya hanya bisa menerima ini semua, dia pun akhirnya berbalik dan meninggalkan kebun bunga tersebut...