Bocah raksasa itu langsung berteriak kesakitan. Ia meneriakkan sumpah serapah, "Kamu berani memukulku? Kamu tahu siapa aku?"
Tiga cambukan lainnya melayang ke pantat bocah itu yang membuat noda darah muncul di sana.
"Aku adalah anak hantu api yang menakutkan! Jika kamu berani memukulku, maka tanggung sendiri akibatnya!" bocah itu menyeka air matanya tapi tetap tidak berhenti berteriak.
Bei Mingyan bertanya dengan dingin, "Kamu anak hantu api?"
Iblis itu berpikir bahwa ia telah berhasil menakuti Bei Mingyan. Ia berpaling untuk menunjukkan senyum jahatnya, "Kalian bajingan! Berani-beraninya memukulku. Tunggu saja, ayahku pasti akan membunuh kalian!"
"Siapa ayahmu?" Bei Mingyan bertanya dengan suara berat.
Bocah api itu menyeringai dengan bangga.
"Ayahku adalah raja hantu Fengdu yang terkenal!"
Aku tertergun. Raja hantu Fengdu!
Bukankah itu rubah putih yang menangkapku saat aku berada di dunia bawah?