Aku melayangkan pukulan dan berusaha mengenai rubah itu, tapi ia terlalu kuat. Setelah beberapa kali mencoba memukulnya, dia berhasil menggenggam lenganku dengan erat.
Pada saat itu, tanpa aba-aba aku meraih dan menyentuh wajahnya.
Dia terlihat sedikit ketakutan dan mencoba menghindar dari lenganku, "Apa yang kamu lakukan?"
"Ye Lingcang? Itu kamu?" tanyaku dengan suara rendah.
Tepat saat aku mengulurkan lenganku untuk menyentuh wajahnya, aku sengaja menyentuh pipinya. Ada sesuatu yang melekat padanya, yang tampaknya merupakan kulit yang ditempelkan.
Iblis rubah di belakangku tidak berbicara dan masih terus menekan lenganku. Hampir dapat dipastikan bahwa orang ini adalah Ye Lingcang yang merubah dirinya agar terlihat seperti iblis rubah betina.
Saat ini, aku mulai berjuang lebih keras, tetapi tangan besar di belakangku juga menekanku semakin kuat.