Aku hanya bisa memandangnya dengan tatapan kosong karena tidak bisa mengerti makna dari ucapannya.
Hari itu, aku kembali ke asrama dengan lesu. Memikirkan kata-kata Bei Mingyan yang membingungkan, aku merasa semakin tidak puas dengan sikapnya dan jawabnnya.
Rupanya Jiang Shuang telah dipulangkan dari rumah sakit. Setelah hanya satu hari tinggal di rumah sakit, dia terlihat baik-baik saja. Sekarang dia terlihat telah kembali bersemangat.
Sebenarnya dia ingin berbincang denganku, namun melihatku yang tampak tak bersemangat, akhirnya dia mengurungkan niatnya.
Aku yang melihatnya tampak mengatupkan kembali mulutnya mau tak mau bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"
Lalu dia menyodorkan sebuah selebaran padaku dan berkata, "Bacalah, rumah sakit sedang membutuhkan bank darah baru-baru ini. Jadi kepala Departemen Pendidikan mengajak semua orang untuk ikut menyumbangkan darah mulai besok."