Surat itu masih di tanganku dan kalimat terakhir yang tertulis di sana masih membuatku tercengang. Selama itu pikiranku melayang entah kemana.
Berhati-hatilah dia menikahi orang yang salah?
Apa artinya ini? Apakah maksudnya Bei Mingyan akan menikahi orang yang salah?
Bagaimana ini mungkin?
Namun, ini adalah surat yang ditulis oleh Ye Lingcang. Rubah itu sangat licik. Siapa tahu kalimat ini sengaja ditinggalkan olehnya untuk membuat hatiku gelisah.
Aku menggelengkan kepala, menyingkirkan surat itu, dan tidak berpikir lagi.
Besok adalah hari pernikahanku. Saat ini, aku berbaring di ranjang dengan hati yang tidak sabar menantikan hari esok.
Aku berbaring lama, setengah tidur dan setengah terjaga, bahkan aku tidak tahu apakah aku tidur atau tidak malam ini. Singkatnya, ketika bangun lagi, aku hanya merasa kepalaku sangat pusing dan pikiranku tidak jernih.