"Apa? Nyonyaku mengandung anak kembar?"
Shenpo tidak punya waktu untuk menjelaskan kepada Zihuan lagi. Ia menepuk-nepuk wajahku yang mengantuk.
"Nyonya! Kamu tidak bisa tidur sekarang! Bangun! Kamu masih mempunyai satu bayi lagi di perutmu!"
Tetapi setelah mendengar berita mengejutkan itu, aku justru benar-benar kehilangan kesadaran.
Dalam kesadaranku yang menghilang, tampaknya ada suara lembut bayi.
"Ibu, cepat bangun. Jangan tertidur."ย
Segera, tangan yang lembut tapi sangat dingin itu menyentuh wajahku.
Dingin, erosi tulang yang membakar hati, tetapi saat itu mampu menghilangkan kelelahanku.
Ketika membuka mata, aku melihat bayangan bayi di depanku, melambaikan tangan kecilnya yang setengah kosong dan setengah padat.
Tangan kecil yang cantik itu menyentuh tempat terlembut di hatiku.