Zihuan terkejut, "Apakah… ini sudah waktunya melahirkan?"
"Cepat, cepat panggil Shenpo ..." Aku menahan nafas terakhir dan berkata pada Zihuan.
Zihuan tentu saja belum pernah mengalami hal semacam ini. Dengan patuh ia mengangguk dan buru-buru berlari mencari Shenpo.
Ketika Shenpo tiba, aku sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi.
Ia dan Zihuan membantuku berbaring ke ranjang. Saat itu, keringat dingin telah mengucur dengan deras dan kesadaranku rasanya sudah akan menghilang.
"Bangun! Jangan tidur!" Shenpo menepuk wajahku dan memerintahkan Zihuan untuk mengambilkan air untukku.
"Nyonya, jangan takut. Bayi hantu berbeda dari bayi manusia. Mereka memiliki perasaan yang kuat. Nyonya hanya perlu melakukan apa yang aku katakan dan dia akan lahir dengan segera."
Aku mengangguk lemah, "Terima kasih, Shenpo."