Pendeta Tao mengejarku, diikuti dengan hantu merah ganas.
Selama sesaat, sesosok manusia dan hantu ganas itu menatapku.
"Berikan padaku!" Pendeta Tao meraung padaku dengan suara rendah sambil memandang Asura di tanganku dengan tatapan yang mengancam.
Aku sama sekali tidak mendengarkannya, justru mengancam akan melemparkan Asura ke dalam api.
Seketika aku melihat mata pendeta Tao yang tampak terkejut dan panik.
Aku tersenyum dalam hati. Tampaknya itu berhasil. Pendeta Tao benar-benar ingin mendapatkan Asura, jadi ia menunjukkan kepanikannya.
Asura adalah alat pengusir setan dan ia terbuat dari emas. Dan diantara kelima elemen, api adalah musuh emas.
Begitu menyentuh api, Asura pasti akan menghilang.
"Jangan mendekat kalian semua! Atau aku akan melemparkannya ke dalam api! Tidak ada yang mau itu terjadi, kan!" Aku berteriak pada satu orang dan satu hantu itu.