Setelah wanita itu pergi, aku bangkit dari tanah. Tampaknya Ah Hua ini sangat menyedihkan.
Aku kira pasti ayahnya sudah meninggal dan ia hanya bisa bisa tinggal bersama dengan ibu dan adik tirinya, Ah Liang.
Aku menepuk-nepuk serpihan kayu bakar dan serbuk gergaji yang menempel di tubuhku, merapikan ujung rambut yang berantakan, dan mencuci muka di baskom air di halaman.
Tunggu saja wanita jahat! Ketika aku kembali ke tubuh asliku, aku akan membalasnya dengan baik.
Apalagi dia adalah Liang Qiu di kehidupan sebelumnya, dengan wajah yang sama dan sifat yang sama menyebalkannya dengan Liang Qiu di masa depan.
Wanita yang kejam ini, telah menindasku dalam kehidupan sebelumnya. Di mana pun ia berada, selalu saja akan berurusan denganku.
Saat ini, lapisan senja sudah mulai merangkak menggeser matahari. Warnanya tampak cantik. Sepertinya besok akan menjadi hari yang cerah.