Aku tidak lagi bisa menahan diri dan kesadaranku tampaknya sudah kembali pulih.
Tangan kecil di tubuhku mulai mendorongku lagi, bahkan menarik rambutku.
Aw! Sakit sekali!
Rupanya kekuatan tangan kecil itu tidak bisa diremehkan. Seretannya kali ini mampu membuatku bangun seketika.
Ketika membuka mata, aku melihat ruangan yang sangat asing, gelap dan lembab dengan bau apek. Dinding di sekitarku berwarna hitam dan tidak nampak adanya perabot sama sekali.
Ada dimana tempat kumuh ini?
Di bawah tubuhku ada Kang (tempat tidur dari batu bata) yang keras dan dingin. Aku berbalik dan merasakan tubuhku kesakitan.
Bagaimana aku bisa tidur di atas Kang? Dimana ini? Rumah siapa ini?
Wajah lelaki kecil tiba-tiba muncul di depan mataku. Aku rasa saat aku masih pingsan, tangan lelaki kecil ini yang telah mengguncang-guncang tubuhku.
"Kakak, ayo bangun. Cepatlah makan atau ibuku akan membuatmu kelaparan lagi."
