Saat itu, Han Su telah menungguku di pintu. Ketika ia melihat aku yang berdandan sekarang, tidak sesantai seperti saat di siang hari, mau tak mau ia bertanya-tanya.
Segera, aku melihat sedikit rasa jijik di bawah matanya.
Tetapi aku sangat bahagia saat itu sehingga aku tidak peduli dengan penghinaannya sama sekali. Berpikir bahwa aku akan bertemu Bei Mingyan sebentar lagi, tanpa sadar aku mengangkat bibirku.
Lalu Han Su mengubah ekspresinya menjadi wajah datar lagi, berjalan dalam diam di depanku untuk menunjukkan jalan.
Tanpa banyak bertanya, aku mengikutinya dengan gembira dan sekarang dunia terasa sangat sunyi. Hanya ada api lilin yang menyala di langit, melemparkan sedikit cahaya untuk malam yang gelap.
"Tuan Han Su, ini sudah sangat larut. Ada masalah apa Yang Mulia memanggil hamba?"
Tanpa menoleh, Han Su menjawab dengan suara dingin, "Pergilah, nanti nona akan mengerti."