"Yan, bagaimana kamu bisa menyelamatkanku?"
Ia membelai kepalaku dan tersenyum dengan penuh kasih sayang, tetapi menghindar untuk menjawab pertanyaanku.
"Sekarang kamu sudah baik-baik saja, itu yang terpenting."
Sepertinya ia tidak ingin mengatakannya tapi kurasa aku sudah bisa menebaknya.
"Apakah kamu membunuh raja kelabang, lalu mengambil hatinya?"
Pasti begitu!
Bagaimana bisa Bei Mingyan membiarkanku berhubungan dengan kelabang yang menjijikkan itu? Hati kelabang itu penuh dengan kumpulan racun, jadi ia mengambil hati itu sendiri, dan kemudian menyerangku sepanjang malam untuk menyelamatkanku.
Bei Mingyan menyentakku dengan tatapan lelah, "Bagaimana aku bisa melihatmu disentuh oleh orang lain? Selama aku bisa menyelamatkanmu, aku akan melakukan apa saja."