Ia menatapku sambil tersenyum, seolah menunggu jawabanku.
Aku tertegun sejenak, tetapi aku tidak tahu harus berkata apa. Wajah dengan bekas luka besar di depanku terlihat jelek.
Tanpa diduga, Fang Xiaolei berkata sambil tersenyum, "Di matamu, bekas luka ini terlihat jelek, tapi di mata serangga itu, bekas luka ini adalah simbol keindahan."
Sejujurnya aku tidak mengerti apa yang dimaksud dari ucapannya, "Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?"
Fang Xiaolei tampak sedih sembari membelai bekas lukanya dengan lembut. Lalu ia berkata dengan dirinya sendiri, "Karena bekas luka di wajahku ini, aku terpilih menjadi Ibu Surgawi. Mengapa?"
Suara itu dingin dan tegas, menunjukkan kepahitan yang dialaminya selama bertahun-tahun.
Ibu Surgawi!
Tiba-tiba aku ingat Ye Lingcang pernah menyebutkan bahwa aku hampir dianggap sebagai Ibu Surgawi saat di goa kelabang dan dipersembahkan untuk raja kelabang.