Setelah mengatakannya, kelabang-kelabang kecil lainnya mengikutinya tertawa terbahak-bahak.
Cukup lama tawa para kelabang menjijikkan itu bergema di dalam goa.
Sampai akhirnya aku sudah tidak tahan lagi. Dengan mengguncang seluruh kekuatan yang tersisa, aku berteriak dengan lantang, "Diam kalian semua!"
Namun, alih-alih berhenti, mereka justru semakin meledakkan tawanya.
Baik! Jika kalian tidak percaya padaku, tunggu saja harga yang harus kalian bayarkan!
Aku memanfaatkan situasi mereka yang sedang mengabaikanku. Diam-diam aku menyalakan jimat kuning di tanganku sembari melafalkan mantra yang mengontrol api.
Ini adalah semacam mantra Tao yang dapat menarik angin dan menyalakan api. Aku tidak hanya belajar keterampilan dasar menangkap hantu, tetapi juga mempelajari beberapa mantra yang berguna bersama dengan Bei Mingyan.
Namun aku hanyalah seorang pemula. Jimat kuning di tanganku hanya mengeluarkan sedikit cahaya.