Aku bergegas mundur beberapa langkah. Tanganku diam-diam menyentuh ke dalam saku untuk mengambil beberapa jimat kuning.
Begitu monster itu melihatku, ia menyipitkan matanya yang tajam seperti rajawali.
Segera setelahnya, ia mulai melangkah mendekatiku, atau bisa dibilang ia berjalan dengan merangkak.
Begitu melihat cara kaki-kaki itu merangkak, tubuhku merinding seketika.
Terlalu menjijikkan!
Aku memeluk lenganku dan membentak monster itu, "Jangan mendekat!"
Monster itu patuh. Ketika aku berteriak seperti itu, ia benar-benar berhenti, tetapi matanya tetap menatapku dengan tatapan dingin tanpa emosi.
Ia menatapku cukup lama lalu perlahan bertanya, "Kamu gadis manusia yang dipersembahkan untuk raja ini?"
Persembahan? Siapa yang jadi persembahan!