Mu Tiantian bergidik dan berhenti menangis. Ia meraih manusia serigala yang tak sadarkan diri dari tanah dan membawanya ke bahunya. Kemudian saat ia sudah akan keluar dari kamar.
"Jangan lewat pintu depan."
Bei Mingyan memberi mereka tatapan sengit. Ia tidak ingin orang-orang kotor ini mengotori karpet ruang tamu.
Mu Tiantian mengangguk pelan dan membawa manusia serigala diam-diam keluar melompat turun dari jendela.
Melihat punggung mereka yang menghilang, aku sedikit menahan nafas. Aku memalingkan mataku untuk melihat Bei Mingyan hanya untuk menemukan tubuhnya yang bergucang dan ia menggosok keningnya dengan ringan. Jelas,ia masih sangat menderita akibat penyakitnya dan saat ini justru memaksakan menggunakan kekuatannya untuk melindungiku.