Ketika sampai di rumah malam itu, aku didorong dengan masuk dengan brutal ke dalam rumah oleh Bei Mingyan.
Ruang tamu begitu gelap dan sebelum aku bisa menyalakan lampu, ia telah meletakkanku di sofa.
"Hari ini aku akan melakukannya di sini."
Tanpa mau menunggu waktu lagi, tangan besarnya sudah terkubur di rambutku, menggosok dengan lembut, lalu mencium leherku.
"Aah!" punggungku menabrak punggung sofa, jadi aku spontan berteriak.
"Berteriaklah nanti." ia membisikkan perintah di telingaku.
Suaranya yang serak dan seksi mampu membuatku sesak nafas. Sejujurnya aku ingin melawan, tetapi sekujur tubuhku terasa lumpuh seketika karena serangannya yang kuat.
Tepat ketika ciumannya yang luar biasa jatuh di wajahku, tiba-tiba aku mendengar batuk yang disengaja di ruang tamu yang gelap.
Aku langsung menjadi waspada. Apakah ada orang di ruangan ini?
Benar saja!
"Klik" lampu di ruang tamu menyala!