Tiba-tiba terdengar suara pengawal kedua belas yang sangat keras di luar kereta kuda. Ini seperti langit biru yang tak berawan, kemudian awan gelap tanpa peringatan pun datang menyerang Xuanyuan Pofan yang penuh hasrat dan sangat bergejolak. Bahkan saat itu dia sedang berendam di dalam kolam cinta. Hal ini sungguh mengganggu segalanya.
Kelembutan kecil di dekapan Xuanyuan Pofan seolah menyadari sesuatu, dan dengan cepat langsung mendorongnya. Ini semakin membuat kolam cinta dan hasrat yang perlahan bergejolak tinggi itu jadi semakin terganggu. Mata elang Xuanyuan Pofan menajam, lalu dia melemparkan tatapan setajam pisau yang sangat dingin.
Mengerikan!! batin pengawal kedua belas. Dia bahkan tidak bisa menahan diri untuk terus mengelus lengannya yang bergidik. Sialan, kenapa aku merasa dingin sekali, batinnya lagi.