Kebanyakan guru besar yang terus bicara dari seluruh proses ini. Walaupun Wu Yunlie cukup dingin dan kaku, tapi selama waktu ini, dia masih mau bicara beberapa kata kepada murid-murid baru sebagai bentuk formalitas saja. Hanya Xuanyuan Pofan yang seperti Buddha karena tidak bicara. Seperti Buddha yang sangat malas sekali untuk melakukan apa-apa.
Sejak Xuanyuan Pofan tiba di tempat ini dan duduk di singgasana permata di atas panggung, dia seolah tidak melihat orang lain sama sekali. Kedua tangannya hanya memegang pegangan kursi permatanya. Lalu alisnya yang indah itu memancarkan aura dingin yang tidak membiarkan siapapun mendekatinya. Serta mata elangnya yang tampak jahat dan agak tertunduk.
Mungkin karena guru besar tahu sifat dan karakter murid kesayangannya yang begitu dingin dan kaku ini. Sehingga, dia sama sekali tidak mencoba meminta Xuanyuan Pofan berdiri ataupun mengucapkan sepatah kata kepada murid-murid baru ini.