"Kelinci, kamu tidak boleh makan lagi, karena perutmu sekecil itu. Kalau kamu makan lagi, perutmu bisa meledak kekenyangan, tahu tidak? Sini aku elus perutmu, aku bantu kamu untuk memudahkan pencernaanmu, ya?!" kata Liuli Guoguo. Kemudian, duduklah dia di atas meja sambil memangku kelinci itu dan menjepit kelinci itu dengan lututnya. Dia mulai mengelus kulit perut kelinci, dan dielus-elus dengan lembutnya.
Kelinci itu hanya diam saja, Huwahh! Bocah tengik ini, lepaskan aku! Aku masih ingin makan! Huwaaaaahhh! teriaknya dalam hati. Dia merasa tidak berdaya, karena tenaga kelinci tidak sebesar manusia, jadi seberapa kuat dia melawan tetap tidak ada gunanya. Perlawanannya di Liuli Guoguo bukannya malah membuatnya terlepas, tapi malah membuat Liuli Guoguo tertawa terbahak-bahak dengan senangnya.
Liuli Guoguo tidak memperhatikan kelinci yang dijepit di lututnya itu, akhirnya kelinci itu cuma bisa melihatnya tanpa berekspresi dan tidak mengatakan apa-apa.
***