"Tidak, tidak apa-apa," jawab Murong mingyue kepada pengawal kedua belas sambil memegangi wajahnya yang bengkak dan merah. Dia berusaha menahan rasa malu dan rasa tidak percayanya. Sungguh memalukan sekali! Aku memang pernah dengar kalau dia ini orang yang berdarah dingin dan tak berperasaan. Tapi hari ini, akhirnya aku benar-benar melihat dan merasakannya sendiri! batinnya.
Murong Mingyue sangat malu dan canggung sekali. Dia segera mengambil serbuk pemulihan luka dari ruang sihirnya, lalu mengoleskannya ke wajahnya yang bengkak.
Kemudian, diam-diam Murong Mingyue melirik pria berbaju hitam yang acuh tak acuh di ujung kereta kuda. Jantungnya masih saja bergetar dan berdebar-debar. Pria ini sangat berbeda dengan yang lain. Cih, semakin sulit menaklukkannya, aku malah jadi semakin menyukainya! Xuanyuan Pofan, aku sudah bertekad hanya mau kamu! batinnya.
***
Kediaman Raja Chao An,