"Hehe, ternyata benar-benar sahabatku Xuanyuan Poxi. Tadi, aku benar-benar bingung dan ragu. Maaf ya, gadis di belakangmu itu adalah peliharaan yang baru saja aku sukai, sedikit tidak patuh orangnya..." kata Murong Mingtao dengan santai kepada Xuanyuan Poxi.
Padahal, tatapan Murong Mingtao benar-benar begitu kesal dan geram ketika melirik ke arah anak kampungan di belakang Xuanyuan Poxi.
Di umurnya ini, mana ada pemuda yang tidak bermain perempuan. Jadi, Murong Mingtao merasa itu bukanlah hal yang memalukan ketika mengakui hal ini. Dia tidak percaya jika pangeran kedelapan dari kerajaan Dong Xuan akan tidak menghargai dirinya, hanya demi seorang gadis yang statusnya rendah seperti ini.