Setelah ketujuh pelayannya menyajikan hidangan yang sangat harum dan berwarna-warni yang sudah dimasak langsung oleh Yan Wu, serta disajikan di atas meja. Yan Wu baru melepaskan delapan lapis celemek masak anti minyak yang ada di tubuhnya. Dia kemudian merenggangkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri, lalu berjalan dan melangkahkan kaki kecilnya ke arah ruang makan.
Air liur Xuanyuan Poxi sudah hampir jadi sungai ketika semua hidangan sudah disajikan. Sehingga, seharusnya dia boleh mulai makan, tapi kakak Dewinya masih belum datang. Kakak dewi cepatlah datang! Aku sudah tidak kuat menunggu lagi! Huwaaahhh! batinnya.
***
"Eh, pangeran kedelapan kenapa tidak makan? Apa anda berpikir makanan buatanku tidak enak ya?" tanya Yan Wu yang berbaju serba putih sambil berjalan masuk ke dalam ruang makan.
"Bukan, aku..." jawab Xuanyuan Poxi. Menunggumu! batinnya setelah itu.