"Putri, hamba ada sesuatu yang ingin disampaikan. Tapi masih ragu, apa pantas untuk diucapkan atau tidak," kata pengawal berbaju hitam itu dengan masih menundukkan kepalanya. Uap panas dari bak mandi itu terkadang melayang mengenai wajah di balik kain hitamnya, benar-benar terasa gatal dan panas.
"Ragu diucapkan, maka tidak usah diucapkan. Pergi sana!" jawab pengawal ketujuh.
Pengawal berbaju hitam itu merasa tidak nyaman jika tidak mengatakan apa yang ada di pikirannya. Dia pun tampak diam sejenak, lalu berkata, "Putri... Hamba, hamba, hamba katakan saja ini."
Pengawal berbaju hitam itu kemudian merangkai kata-kata dalam pikirannya, lalu baru mengucapkannya, "Putri, hamba merasa putri tidak perlu menjauh dan menghindar dari Raja An Yin dari kerajaan Bei Yun. Sesungguhnya, kita bisa memanfaatkannya..."