"Masih ingin lari? Hehe, cantik, aku tidak akan menghukummu hari ini. Bukankah aku hanya bermain-main selama ini?" Wajah tua Kasim Cheng menunjukkan senyum jahat. Setelah menghalangi tubuh mungil Su Muhuan, dia bergegas mendekat dan memeluk Su Muhuan.
"Ahhhh!"
Su Muhuan pucat karena ketakutan. Dia segera mendorong Kasim Cheng menjauh dengan segala cara. Tetapi, secara tidak sengaja dia malah menjatuhkan buntalan di tangannya ke tanah, dan dua botol berisi abu meluncur keluar dari buntalannya. Bahkan dalam keadaan bahaya seperti ini, dia masih sempat berjongkok untuk mengambil abu ayah dan kakaknya.
Kasim Cheng mengambil kesempatan ini untuk mengulurkan telapak tangannya yang tua dan menarik kerah Su Muhuan. Dia menariknya dari tanah dan mencabik-cabik pakaiannya hingga membuat bahu Su Muhuan yang seputih salju segera terlihat.