"Nona besar!" Cai Zhu terkejut, karena entah kenapa nonanya malah pingsan lagi. Dia pun bergegas memanggil tabib.
Tabib membawa satu kantong wewangian dan menaruhnya di bawah ujung hidung Wen Yixi sambil memijat tangan kecilnya. Kemudian Wen Yixi kembali membuka matanya dengan lemah secara perlahan. Lalu, muncul pria berwajah tegas di depan kamarnya.
Wen Yixi kenal dengan orang itu. Bukankah dia ini pria tua yang mengambil cambukku tadi?! batinnya.
"Hei pria tua, cepat kembalikan cambukku!" Wen Yixi awalnya ingin memaki pengawal kelima. Namun, dia benar-benar sudah lelah dihukum oleh bibinya yang kejam itu. Dia khawatir jika dirinya memaki pria tua di depannya, yang ada bibinya nanti malah akan mencari masalah dan menghukumnya lagi.