Saat melihat gadis itu tidak menjawab, pemuda itu pun mengangkat dagu gadis itu, lalu malah menjawabnya sendiri, "Aku bukanlah orang seperti itu. Selain itu, mana ada gadis dari keluarga baik yang membuatku sampai harus masuk lewat jendela di tengah malam yang sangat dingin ini? Kamulah gadis yang pertama kali bisa membuatku benar-benar melakukan ini. Namun… Kamu juga yang terakhir."
Kata-kata terakhir dari pemuda itu diucapkannya dengan sangat sungguh-sungguh, sangat berbeda dengan kata-kata menggoda yang diucapkannya di awal tadi. Jari panjangnya lalu masuk dan membelai rambut panjang bak air terjun dan sangat halus dari gadis itu.
Pemuda itu seakan merubah jarinya menjadi sisir, yang kemudian menyisir sehelai demi helai rambut panjang gadis itu. Saat menyentuh rambut yang begitu lembut, halus dan bersinar itu, pemuda itu tampaknya sangat bersenang-senang dan dia sangat menyukainya.