Salju tebal di luar jendela menyatu dengan langit yang gelap.
Gadis berbaju biru awalnya masih marah, tidak terima dan rasa tidak senang memenuhi wajah kecilnya. Dia menyalin satu persatu karakter huruf ini dengan sekuat tenaga seperti sedang menari pedang. Seolah ingin meluapkan emosi di dalam hatinya saat ini.
Tapi, semakin dia menyalinnya, wajah marahnya sudah semakin terlihat buruk dan pahit sekali. Tangan kecilnya yang menggenggam kuas pena pun bergetar hebat.
Sedangkan gadis berbaju merah muda, saat baru mulai menyalin, dia tersenyum cerah dan bahagia karena bisa membela serta memberikan keadilan untuk temannya, bahkan dia tampak santai sekali.
Namun, semakin lama menyalin teks itu, wajah kecilnya tampak lelah dan dia sudah berkali-kali menguap. Dia juga tidak bisa menahan diri untuk membuat kelopak matanya tetap terbuka. Lalu, perlahan dia pun…