Walaupun Xuanyuan Poxi berkata seperti ini. Tapi pada saat itu, Su Muhuan bisa melihat jelas tatapan merendahkan dan mengejek di dasar mata pemuda tersebut, yang membuat hatinya sedih.
Xuanyuan Poxi mengerutkan kening dan agak terkejut. Karena begitu dia sudah mengucapkan ini, dia tidak melihat ada rasa senang ataupun malu-malu di mata aprikot yang hitam dan bersinar dari gadis itu. Bahkan matanya masih saja begitu dingin dan bersih.
Cih! Bersih apaan! Orang yang bahkan berani mengadu nyawanya sendiri demi uang atau tujuan lainnya dengan menabrakkan diri di kereta kuda ku, mana mungkin hati dan pikirannya bersih!
Aku tidak akan mau percaya dengan orang licik dan gila seperti ini, yang bisa-bisanya memanfaatkan anak berusia tiga tahun untuk mencelakaiku. Waktu dan tempat yang benar-benar kebetulan seperti itu, wanita di depanku ini jelas tidak sesederhana kelihatannya, batinnya.