Ratu sangat marah, marahnya juga dari dulu selalu meledak-ledak. Tapi, ketika dia menatap sepasang mata hitam anak kesayangan yang bersinar itu, dia pun langsung lemas.
Ada satu hal yang memang dari dulu tidak ingin diakui oleh Ratu, yaitu dia sangat takut ketika memandang mata anak laki-lakinya itu. Bagaimanapun juga, seberapa berbakat dan jenius pria di depannya, pria itu adalah bayi yang terlahir dari perutnya. Tapi, dia malah tidak bisa melawan tekanan dan ancaman yang terpancar dari tubuh Xuanyuan Pofan, anaknya.
Semua orang yang ada di situ hanya bisa membelalakkan matanya dalam keterkejutan. Mereka memandang Raja Huayou yang untuk kedua kalinya tidak menghormati Ratu. Sebab, Xuanyuan Pofan pergi dengan menggendong istri kecilnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia terlihat pergi meninggalkan tempat itu begitu saja.