Gu Shinian berkata dalam hati, 'Dia… Qin Muchen? Apa aku salah lihat?'
Qin Muchen mengerutkan alisnya lalu ia berkata, "Apa yang kamu lihat?"
Gu Shinian berkata dalam hati, 'Benar-benar Qin Muchen…'
Gu Shinian seketika tersenyum lalu ia tertawa. Dalam keadaan yang setengah sadar itu, Gu Shinian memeluk pinggang Qin Muchen lalu membenamkan wajahnya di dada Qin Muchen, "Qin Muchen, ini benar-benar kamu, kamu datang."
"..."
Qin Muchen berkata dalam hati, 'Dia demam hingga… pikirannya kacau?'
Qin Muchen menekan kedua bibirnya lalu ia mengusap dahi Gu Shinian, 'Ternyata dia memang demam, pasti otaknya sudah rusak karena demam, jika tidak maka dia tidak mungkin memelukku terlebih dahulu seperti ini.'
"Merasa tidak nyaman?"
Qin Muchen seketika tidak tahu apakah ia harus marah atau harus merasa senang.
Gu Shinian hampir memejamkan matanya lalu ia bersandar di tubuh Qin Muchen, "Hm, tidak nyaman."