"Dia adalah anakmu, kamu tidak sedih memukul dan memakinya tapi aku tidak terima."
Gu Shinian melihat luka memar di tangan Qin Muchen dan dia langsung tahu apa yang terjadi.
Saat membayangkan bagaimana Qin Muchen dipukuli, detak jantungnya menjadi semakin cepat. Dia menatap orang berdarah dingin itu tanpa rasa takut dan berkata dengan suara yang jelas, "Orang yang aku sayangi bukan orang yang bisa kamu lukai sesuka hatimu! Walaupun kamu adalah papanya sekalipun!"
Tuan besar Qin tertawa dingin dan terlihat mengerikan, "Memangnya kamu bisa apa kalau aku melukainya?"
Tuan besar Qin, 'Dia hanya perempuan muda tapi berani menentang secara terang-terangan di depanku? Siapa yang memberinya keberanian itu? Dia kira dia bisa melakukan apa kepadaku? Dia mau memukulku?'
Gu Shinian menggertakkan giginya. Saat semua orang belum sempat bereaksi, Gu Shinian berjalan lalu memukul tangan tuan besar Qin yang memegang pistol.