Raut wajah Qin Muchen perlahan mulai berubah. Dia tersenyum sinis kemudian mengambil handphonenya dan saat ingin mematikan telepon itu tiba-tiba dia berubah pikiran dan kembali melemparnya ke sampingnya.
Setelah melihatnya sekilas dia tidak melihatnya lagi.
Telepon itu terus tersambung, terkadang ada telepon lain yang masuk dan langsung dia tolak.
Hingga dia tiba di perusahaan, baterai handphone habis kemudian dia mengisi dayanya dan membiarkannya lalu dia langsung bekerja.
…
Teleponnya sama sekali tidak pernah terputus.
Gu Shinian terus tidak mengatakan apapun selama hampir 4 jam, terkadang dia dapat mendengar suara Qin Muchen tapi sebagian besar tidak terdengar suara apapun.
'Apa dia baik-baik saja? Aku merasa suaranya tidak terdengar cukup baik, apa dia sakit lagi? Apa dia masih marah kepadaku?'
Gu Shinian terus menutup kepalanya hingga tiba-tiba saja dia bersin dan dengan panik menutup teleponnya.