"Pa."
Qin Muchen memanggil tuan besar Qin dengan suara yang tenang dan penuh hormat.
Tuan besar Qin duduk di sofa, dia sedang memegang sebuah dokumen dan langsung bertanya, "Kamu membenciku?"
Qin Muchen menjawab dalam hati, 'Bagaimana mungkin aku tidak membencimu?!'
Qin Muchen tertawa dingin dengan suara pelan, tapi dia tetap menunjukkan raut wajah penuh hormat hingga tidak ada yang bisa tahu apakah itu asli atau palsu. Qin Muchen kemudian berkata, "Mana mungkin, pa, papa mengatakan hal yang konyol. Apapun yang papa lakukan pasti ada alasannya, selain itu, walaupun papa mengirimku ke tempat yang kejam tapi itu adalah tempat yang bagus untuk berlatih."
Lalu dalam hati dia melanjutkan perkataannya, 'Berkat tempat yang begitu kejam itu, lahirlah aku, Qin Muchen, hari ini. Rasa benciku kepadamu sudah sangat besar dan begitu kuat dan aku bisa menjadi begitu kuat karena perasaan itu!'