Itu adalah ancaman yang kuat.
Qin Muchen melihat wajah Gu Shinian yang dingin sehingga api dalam hatinya semakin besar dan amarahnya semakin lama semakin memuncak.
Qin Muchen menatap wajah kecil Gu Shinian yang tenang dan dingin itu. Sorot matanya menjadi semakin dalam, semakin muram, dan semakin marah.
Gu Shinian sedang melamun lalu tiba-tiba tangan Qin Muchen memegang pinggangnya lalu membuatnya terbaring di sofa dan Qin Muchen berada di atas tubuhnya.
Qin Muchen menindih tubuh Gu Shinian dan sebelum Gu Shinian bereaksi, bibir Qin Muchen sudah mencium bibir Gu Shinian dan lidahnya sudah masuk ke dalam mulutnya.
Gu Shinian memegang tangan Qin Muchen dengan erat dan dia dengan panik berusaha memberontak.
Aura Qin Muchen yang begitu kuat dan mendominasi mengelilingi Gu Shinian hingga membuatnya ingin menarik dirinya jauh dari Qin Muchen.
Saat Qin Muchen melepaskan Gu Shinian, Gu Shinian merasakan suatu kelegaan dalam dirinya.