Tang Yi sudah terlatih bahkan walaupun hanya tersisa 1 helaan napas dalam dadanya, ia harus tetap berhasil membunuh lawannya.
Ia sudah sering terluka jadi ia sudah terbiasa dengan rasa sakit.
...
Tang Siyi berguling-guling di atas ranjangnya yang besar kemudian ia seperti berteriak dengan mulut tertutup sambil memegang pipinya lalu ia menarik selimut untuk menutupi wajahnya.
Tang Siyi berkata dalam hati, 'Ini nyata! Qin Yu benar-benar menyukaiku! Aku selama ini dengan bodohnya mengira dia begitu baik kepadaku hanya karena kami tumbuh bersama sejak kecil, ternyata itu tidak benar!'
Senyuman di wajah Tang Siyi semakin lama semakin lebar. Ia memegang pipinya yang merah lalu berguling-guling di dalam selimutnya tapi karena tidak hati-hati ia pun terjatuh dari ranjangnya.
"Ah!"