Qin Yishen seperti sedang berusaha memastikan sesuatu, ia tersenyum acuh tapi di saat yang sama seperti menyerang Bai Hengjin, "Bai Hengjin, tuan Bai, pangeran, antara kita berdua tidak ada dendam apapun, bagaimana bisa kamu memerasku, percaya atau tidak aku akan menggali lubang dan menguburmu!"
"Oh." Bai Hengjin bersikap sangat tenang, "Kamu melakukannya atau tidak, itu terserah padamu."
"..."
Raut wajah Qin Yishen menjadi muram, ia bangkit berdiri lalu memutari meja bar. Ia mengangkat cangkir kopi lalu tanpa menambahkan gula langsung meminumnya, membuat rasa pahit menyebar ke seluruh tubuhnya, "Bai Hengjin, aku ingatkan kepadamu, jika kamu melakukan itu maka kamu benar-benar tidak tertolong lagi."
"Tidak masalah."
"..."
Qin Yishen menggertakkan giginya.
Bai Hengjin tertawa santai, "Jing Yu adalah adikku, Yishen, aku memiliki hak yang cukup untuk berdiri di sisinya bukan di sisimu."
"..."