Chereads / Hanya Untukmu / Chapter 13 - Kekurangannya Ada di Matanya

Chapter 13 - Kekurangannya Ada di Matanya

Shen Liunian marah ketika Tong Yue membicarakan Xu Qing Qing. Dia langsung memegang pergelangan tangan Tong Yue, 

"Qing Qing tidak koma? Kalau begitu, siapa yang sedang berbaring di Rumah Sakit? Bukankah yang seharusnya berbaring itu kamu ya, wanita murahan?"

"Dia adalah Xu Ling Ling, saudara kembar Xu Qing Qing!"

Tong Yue sudah pernah meninggal dunia, jadi dia pasti mengetahui semua alur ceritanya.

Di waktu Tong Yue sedang menginjak rem mobilnya, Xu Ling Ling didorong oleh Xu Qing Qing ke arah mobil. 

Shen Liunian sendiri tidak percaya. Dia menatap Tong Yue dengan tajam. 

"Apa yang sedang kamu bicarakan?"

Tong Yue hanya tersenyum. 

"Apakah kamu tidak percaya? Manager Shen, dengan semua kekayaanmu, kamu bisa mencari tahu ada berapa anak perempuan dalam keluarga Xu, apakah mereka punya anak kembar perempuan atau tidak. Dengan satu kali interograsi saja, kamu sudah bisa mengetahui semuanya."

Kemudian, mata Shen Liunian menyipit. Dia hanya menatap Tong Yue dan juga merasa bahwa perkataan Tong Yue hari ini sangat berbeda.

Tong Yue melepaskan genggaman tangan Shen Liunian dengan tenang.

"Liunian, aku tahu bahwa hanya aku yang mencintai kamu. Tapi kamu tenang saja. Aku tidak akan pernah mengganggumu lagi," katanya Tong Yue yang tersenyum manis dan lanjut berujar, "Aku harap kamu dan Xu Qing Qing bisa berbahagia."

Setelah itu, Tong Yue merasa sangat senang.

Tong Yue berbalik badan, kemudian berjalan dari tempatnya.

Shen Liunian sendiri merasa penasaran dan hanya bisa melihat Tong Yue pergi menjauh. 

Shen Liunian menyadari Tong Yue hari ini telah berubah menjadi orang lain.

Bahkan, tatapan mata Tong Yue pada Shen Liunian pada hari ini sangat tenang, tidak seperti biasanya, penuh kebahagiaan.

Shen Liunian ingat betul, setiap Tong Yue melihat dirinya, Tong Yue pasti terlihat sangat bahagia.

Shen Liunian benar-benar merasa penasaran saat itu.

Shen Liunian juga masih sangat mengingatnya, ketika dia bilang mau menikahi Tong Yue, Tong Yue sangat bahagia, bahkan sampai tidak bisa berbicara.

Dalam benak ia bergumam: Bukankah Tong Yue sangat ingin menikah denganku? Tapi mengapa Tong Yue mau membatalkan rencana pernikahan ini? Bahkan, mengapa ia berharap agar aku dan Xu Qing Qing dapat bahagia untuk selamanya?

Shen Liunian sejak awal memang tidak ingin menikah dengan Tong Yue. Dia menikah dengan Tong Yue hanya karena ingin balas dendam.

Dari ucapan Tong Yue, terbersit satu hal dalam pikiran Shen Liunian: Xu Qing Qing baik-baik saja. Yang koma adalah adik kembarannya (?)

Dia harus mencari tahu masalah ini.

————————-

Tong Yue setelah dari Taman Bo.

Tong Yue pulang ke asrama kampus. Dia mengenakan gaun putih dan pergi ke toko bunga untuk membeli bunga Lili.

Tong Yue pergi ke salah satu bangungan kuno Republik Cina yang dikelilingi oleh tanaman hijau dengan kereta.

Itu adalah Keluarga Li atau rumah muridnya, Li Liunian. 

Tong Yue sangat ingat bahwa ketika Tong Yue meninggal, hanya Li Liunian yang datang ke pusaranya. Pria ini memiliki nama yang sama dengan Shen Liunian, hanya marganya yang berbeda.

Li Liunian adalah murid yang tidak pernah dianggap oleh Tong Yue. Namun, hanya murid ini sajalah yang merasa sedih tatkala Tong Yue meninggal dunia, bahkan sempat menangisi kematiannya.

Tong Yue menekan bel.

"Ternyata Guru Tong. Tuan Keduaku selalu membicarakan Anda. Silakan masuk~"

Pembantu yang sangat ramah itu mempersilakan Tong Yue masuk ke dalam rumah.

Mereka sampai di Taman yang penuh dengan bunga bermekaran.

Tong Yue melihat pria yang sedang duduk di kursi. 

Dialah Li Liunian.

Tong Yue segera mendekati Li Liunian.

Kedua matanya memang buta tetapi matanya sangat indah. 

Telinganya bergerak.

Orang yang tidak bisa melihat biasanya memiliki telinga yang sangat sensitif. Ini adalah sebuah fakta.

Li Liunian mendengar bahwa ada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya. Hidungnya mencium aroma tubuh Tong Yue.

"Guru Tong, apakah itu kamu?" tanyanya dengan sekejap. 

Wajah Li Liunian terlihat sangat bahagia. Suaranya terdengar kaget. 

"Tuan Li, apakah kamu sudah sarapan?" Tong Yue bertanya padanya sambil tersenyum manis.

Tong Yue baru menyadari bahwa pria yang ada di hadapannya ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan Shen Liunian. Kekurangannya hanya satu: dia buta.