Surabaya. Disinilah Keysha berada, ditempat lahirnya. Tempat yang menyimpan banyak kenangan manis bersama Dicky. Tempat dimana dirinya harus berubah, tetapi tidak dengan basecamp-nya. Tidak ada yang berubah di sana.
"Sha, mau pulang dulu atau ngumpul?" Tanya Diva setelah mereka sampai di Surabaya.
Mereka-dengan anggota geng black rose pusat-pulang menaiki pesawat yang tentunya sudah mereka pesan terlebih dahulu.
"Ke Keynan" jawab Keysha singkat.
"Yaudah yu--"
"Sama Ricard" sela Keysha memotong ucapan Diva.
Diva berdecak kesal. Adiknya yang satu ini selalu membuatnya kesal. Baru saja Diva akan bicara, tetapi Keysha sudah menghampiri Ricard. Diva hanya menghela nafas lelah. Diva pun pergi menuju rumahnya tanpa mengatakan apa-apa.
"Ric, anterin aku ke Keynan" ucap Keysha sendu.
Ricard menatap Keysha dan tersenyum. "Yuk"
Keysha dan Ricard pergi ke rumah sakit memakai motor ninja-nya Ricard.
Setelah sampai di rumah sakit, Keysha berjalan dengan cepat menuju ruangan yang terdapat Keynan.
Keysha membuka ruangan Keynan setelah sampai di depan ruangannya dan tampaklah Keynan yang terbaring lemah dan banyak luka lebam.
Keysha yang melihat itu meneteskan air mata. Keysha tak tega melihat adiknya yang seperti itu.
"Hai dek! Bangun! Tolongin kakak! Please, tolong!" teriak Keysha sendu.
Ricard yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Dek, ini Kakakmu, aku udah disini loh, nyamperin kamu. Mau ngomong sama kamu setelah sekian lama. Kamu nggak mau menyambut kakakmu ini gitu?" Keysha mulai menangis. Keysha tak mau adiknya bernasib seperti Dicky. Keysha mengepalkan tangannya dan menatap Ricard.
"Siapa?"
"Antara para musuh ada yang bersatu" ucap Ricard seadanya.
"Balas dendam sekarang. Bilangin ke semuanya"
Ricard mengangguk dan menelpon seseorang tepat setelah Keysha memberikan perintah.
Keysha memandangi wajahnya sendiri versi laki-laki. Keysha mengelus rambut pirang Keynan dengan lembut. "Jangan lama-lama tidurnya" bisik Keysha di dekat telinga Keynan.
"Sha, udah siap" ucap Ricard mengabari.
"Yuk"
Keysha dan Ricard pun kembali ke basecamp dan menuju ke basecamp musuh bersama anggota yang banyaknya tak terhitung. Sebelum itu, Keysha sudah mencopot semua atribut culunnya.
Saat sudah sampai di salah satu basecamp musuh yang tentunya menjadi tempat dimana para musuh yang bersatu itu tinggal, Keysha langsung menyuruh anggotanya untuk mengepung basecamp itu.
Para musuh yang melihat Keysha pun takut. Musuh mundur secara perlahan. Keysha maju, musuh mundur. Keysha tersenyum miring melihat itu.
"Hei! Ketua aslinya udah disini loh!" Teriak Keysha jengah.
Para musuh menelan ludah susah payah. Ketua para musuh pun melakukan hal yang sama.
Mereka sudah membangunkan singa betina yang sedang tidur. Pikir mereka.
"Ketuanya disini mau balas dendam karena para musuh yang nggak berguna udah nyakitin adeknya. Musuh yang nggak berguna harus lenyapkan" ucap Keysha dingin.
Para musuh makin takut ketika anggota Keysha makin bertambah. Jumlahnya lebih banyak dari anggota mereka.
"Hmph, lama! Oi! Serang!" perintah Keysha tegas.
Musuh dan anggota geng Keysha pun tawuran. Mata Keysha mengamati satu orang yaitu ketua musuh. Keysha berjalan mendekati ketua musuh. Saat sudah dekat ketua musuh menyeringai, sekarang Keysha dikepung oleh musuh.
Para anggota Keysha mulai berhenti bertarung akibat sudah banyak musuh yang tergeletak. Pandangan mereka jatuh pada Keysha yang dikepung. Ricard yang melihat itu tampak cemas.
Keysha masih santai. Bahkan sangat santai dikondisi-nya saat ini. Keysha ikut tersenyum miring. Keysha sudah menyiapkan kuda-kudanya. Keysha langsung dikeroyok oleh musuh tapi tak terjadi apa-apa dengan Keysha.
"Banci! Beraninya ngeroyok cewek!" Teriak Sammy yang sudah kesal.
Jangan lupakan Sammy yang datang ke Surabaya. Sammy mengikuti Keysha kemanapun Keysha pergi tetapi bersembunyi.
Keysha mengerutkan keningnya ketika melihat Sammy yang muncul tiba-tiba. "Kak Sammy?"
"Udahlah sekarang tawuran. Nggak usah tanya-tanya" celetuk Sammy yang mulai bersemangat karena ingin melampiaskan amarahnya akibat kalah dari Diva, adik sepupunya.
Keysha tersenyum kecil dan mulai menyerang ketua musuh itu. Ketua musuh yang diserang secara dadakan tak bisa menepis. Keysha menyerang dengan brutal sampai-sampai semua yang ada disana bergidik ngeri.
Tidak menunggu lama sebelum ketua musuh sudah jatuh tak berdaya. Keysha mendekat kearah ketua musuh dan membisikkan sesuatu.
"Kalo balas dendam ke gue langsung. Ketuanya selalu siap dengan penyerangan yang akan Lo berikan"
Keysha memukul lagi dan lagi. Ketua musuh saat ini sudah tak berdaya dan akhirnya ketua musuh pingsan dengan keadaan yang mengerikan.
Keysha menghampiri Sammy setelah melihat ketua musuh tidak sadarkan diri. "Kita ke Bekasi sekarang" ucap Keysha berbisik yang langsung diangguki oleh Sammy.
"Gue pulang dulu ke rumah!" Teriak Keysha sambil jalan sendiri menuju rumah mamanya, meninggalkan sisa pertarungan untuk dibereskan oleh anggota gengnya.
Keysha pergi meninggalkan semuanya. Keysha berjalan dengan baju yang banyak darah dan sesekali Keysha bersiul membuat nada lagu membuat orang-orang yang melihat Keysha bergidik ngeri karena penampilan Keysha.
Keysha berhenti berjalan ketika mengingat sesuatu, Keysha mengheningkan cipta sejenak. 'kalo aku pulang nanti mama?...'
Keysha mendongak untuk menatap langit lalu tersenyum. 'gak jadi deng. Aku ke basecamp aja kali ya. Biar nggak ganggu mood mama'
Keysha berbalik, kembali berjalan menuju basecampnya.
Saat sampai dii basecamp, terlihat semua sedang tertawa melihat tingkah konyol dari Ricard dan Sammy. Diva? Keysha tak melihatnya sama sekali.
"Katanya pulang?" Tanya Sammy ketika Keysha duduk diantara Sammy dan Ricard.
"Gak ah. Aku nggak mau ngerusak mood mama" Keysha menyenderkan punggungnya ke sofa empuk dan memejamkan matanya.
"Kita mau ke warung pandawa. Mau ikut?" Tanya Ricard pada Keysha yang masih menutup matanya.
Seketika, Keysha membuka matanya dan menatap Ricard dengan senyumnya. "Ke warung bakso pak Adi aja ya? Aku pingin makan baksonya"
"Kan buka-nya malam queen" jawaban Ricard membuat Keysha mengerucutkan bibirnya.
Anggota black rose hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan queen mereka. Memang, warung bakso pak Adi yang sangat enak itu buka pada malam hari dan sekalinya buka antrinya kayak ular boa.
"Yaudah yuk"
Keysha dan yang lainnya pergi ke warung pandawa menggunakan mobil pickup milik geng black rose.
Tapi tidak dengan Ricard yang memilih memakai motornya sendiri.
Tidak sampai sepuluh menit karena keadaan jalan tidak macet, mereka sampai di warung pandawa.
"Wih.. ini nasi kepiting kan ya?" Tanya Sammy ketika melihat nasi bungkus bertulisan 'kepiting' yang terdapat dimeja warung pandawa.
"Kak Sammy bisa baca kan?" Tanya Keysha jengah.
"Wih sha, Kon wes gak nggae logat Suroboyo neh?" Tanya Sendy-anak pemilik warung pandawa.
"Iyo, neng Keysha wes lali yo ambek boso kene?" Tanya bi Yayuk-pemilik warung sekaligus ibunya Sendy.
"Mboten lah Bu. Kan mbiyen Keysha yo arek Suroboyo, ket cilik malah" jawab Keysha dengan kekehan kecil.
"Bulek, mboten wonten maneh nggeh kepiting e? Enak" ucap Sammy disela-sela makannya yang membuat semua tertawa.
Sekarang warung pandawa yang berada dipinggir kali pun ramai dengan anggota geng Keysha.
"Ituloh kak ada kepiting" Keysha berkata dengan tiba-tiba sanbil menunjuk ke hewan persis kepiting yang berada dipinggir kali.
"Itu yuyu goblok" jawab Sammy emosi.
Keysha terkekeh kecil. "Sans kak, emang apa bedanya kepiting sama yuyu? Wujudnya aja sama" tanya Keysha, sengaja untuk mengetes.
"Kalo yuyu itu di laut" jawab Sammy cepat.
"Lah?" Pekik Keysha, Ricard, dan semua yang mendengar ucapan Sammy secara bersamaan.
"Kepiting goblok yang di laut" ucap Keysha datar.
"Eh? Eh... Iya! Kepiting maksudnya" Sammy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal membuat semua tertawa akibat kelakuan Sammy.
"Dek, cobain deh. Enak tau" ucap Sammy sambil menyodorkan sesendok kepiting, mengalihkan perhatian maksudnya.
Keysha yang mencium baunya sudah merasa gatal di bagian bibir dan tenggorokan.
"Keysha alergi kak..." ucap Keysha sambil menjauhkan wajahnya dari sendok itu.
"Eh iya lupa. Kamu kan alergi ikan laut yak"
"Tuh tau" ucap Keysha acuh.
"Ya, maaf"
Keysha tidak ambil hati kelakuan Sammy dan tepat saat Keysha mulai mencari sesuatu di warung ini, Keysha melihat hewan yang bergelantungan di depan wajahnya.
Mata Keysha terfokus pada hewan kecil yang bergelantungan didepan matanya. Keysha berusaha mengatur nafasnya dan tangan Keysha menggenggam erat tangan Ricard.
Keysha memejamkan matanya, tidak berani melihat hewan itu lebih lama. "Ricard" panggil Keysha lirih.
"Ya?" Ricard menatap Keysha setelah Keysha memanggil dirinya.
Ricard mengerutkan keningnya ketika melihat Keysha yang memejamkan matanya. Begitupun yang lainnya yang melihat kelakuan Keysha.
"Laba-laba! Cepat bawa pergi sebelum mati ditanganku!" Ucap Keysha masih memejamkan matanya.
Ricard terkekeh geli melihat gadis yang dicintainya--ehh iya Ricard mencintai Keysha dari kecil yang takut pada laba-laba sejak dulu.
Tangan Ricard sudah terangkat untuk mengambil laba-laba yang ada dikepala Keysha. Tapi pergerakan refleks Keysha membuat Ricard memberhentikan aksinya.
"Kyaaa. Bangsat! Laba-laba laknat!" Teriak Keysha sambil mengusir laba-laba yang ada dikepalanya dengan kasar sehingga laba-labanya mati tragis dengan tangan dan kaki terputus dari badannya.
"Ricaaaard! Lama banget sih ngusirnya. Kan tangan aku gak bisa diem. Liat tuh laba-labanya mati gara-gara aku. Duhh gimana nih Ricard. Kak Sammy gimana nih, laba-labanya mati karena Keysha" ucap Keysha tiba-tiba menjadi panik setelah memarahi Ricard.
Semua orang melongo melihat reaksi Keysha tak terkecuali Ricard dan Sammy.
"Cuma laba-laba aja" ucap Sammy enteng setelah sadar dari keterkejutannya.
"Kakak gak liat! Tuh kakinya putus semua, kan kasian. Kalo Keysha digituin sama laba-labanya waktu diakhirat gimana? Keysha takut. Bawa pergi laba-labanya Ricaaaard!"
"Lo bunuh orang gak sampe se-takut ini sha" ucap Sendy yang sudah sadar akan keterkejutannya.
"Aku gak pernah bunuh orang tau! Aku bukan pembunuh, dan aku nggak mau jadi psikopat" ucap Keysha tegas.
"Dulu psikopatnya" koreksi Sammy.
"Tapikan udah enggak" bela Keysha.
"Bisa aja kalo ada yang bangunin sisi psikopatmu" ucap Sammy santai.
Semua bergidik ngeri membayangkan sisi psikopat Keysha. Kemarahan Keysha saja sudah seram apalagi sisi psikopatnya? Itulah pikiran semua saat ini.