Vano keluar kamar sebentar untuk memanggil Samuel. Meskipun malas, namun Samuel tetap menghampiri Vano.
"Kembaran lo sakit?" Tanya Vano tanpa basa-basi.
Samuel mengedikkan bahunya tak acuh. "Mana gue tau, orang tu anak jarang balik ke rumah."
"Meski gue bukan lulusan kedokteran, gue curiga kalau Galena sakit. Gue udah panggilin Dokter yang kemarin buat kesini."
"Gue lebih takut liat dia ngamuk daripada sakit," ungkap Samuel jujur dan membuntuti Vano masuk kembali ke kamar Galena.
Setelah Samuel mengecek kondisi tubuh Galena sesuai apa yang dikatakan Vano, Samuel segera membongkar seleruh laci, buffet maupun lemari Galena.
Tidak ada berkas yang ditemukan. Namun sudut mata Samuel menangkap tempat sampah yang berada di sudut kamar Galena. Bukan tempat sampahnya, melainkan apa yang ada di dalam tong kecil tersebut. Sebuah botol obat.
