Galena duduk di atas sofa seraya memainkan ponsel. Hari ini Galena mendapatkan jadwal kerja shift pagi sehingga malamnya Galena sudah bisa berada di rumah. Sebenarnya Galena ingin sekali tidak kerja, pergi libur dan mengistirahatkan diri dari semua kepenatan duniawi. Hanya saja, sejak dulu bekerja dan belajar adalah pelampiasannya.
Sudah terhitung dua hari Galena tidak tidur, ditambah aktivitasnya yang melelahkan membuat tubuhnya semakin terasa begitu lemas malam ini. Untung saja, malam ini Vano masih menetap dirumahnya. Galena sadar betul bahwa kehadiran Vano sangat berarti baginya walau Galena terus menyangkal hal itu.
Saking lelahnya, Galena sampai berkali-kali mengerjapkan mata untuk menjaga kesadarannya. Rasa kantuk sudah menyerangnya sejak tadi, namun Galena tetap memaksakan diri.